Keuletan, Kerapuhan dan Sifat Lunak



Keulatan (ductility) adalah kemampuan suatu bahan untuk terdeformasi plastis oleh pemanjangan, tanpa patah. Sifat inilah yang memungkinkan material ditarik sepanjang sumbunya. Untuk bahan ulet seperti baja ringan, tembaga dan emas, ekstensi/perpanjangan besar sebelum patah dapat dihasilkan dengan meningkatnya gaya tarik. Material yang ulet biasanya memiliki nilai persentase perpanjangan sekitar 15% atau lebih.


Kerapuhan (brittleness) adalah sifat material yang diindikasikan dengan adanya patahan tanpa mengalami deformasi plastis sebelumnya yang berarti. Kerapuhan adalah kurangnya keuletan, dan material rapuh seperti besi cor, kaca, beton, batu bata dan keramik, hampir tidak memiliki fase plastik. Fasenya adalah elastis yang diikuti oleh patahan langsung. Tidak ada necking (pengecilan permukaan) yang terjadi sebelum patah pada bahan rapuh saat menjalani uji tarik.


Sifat Lunak (malleability) adalah sifat suatu bahan yang membuatnya dapat dibentuk saat dingin dengan cara dipalu atau digulung. Bahan lunak mampu mengalami deformasi plastis tanpa patah. Contoh bahan lunak termasuk timah, emas, baja ringan.

Soal:

Buat sketsa kurva beban/perpanjangan tipikal untuk (a) material non-logam elastis (b) material rapuh dan (c) material ulet. Berikan contoh khas dari setiap jenis material.

Jawab:

(a) Kurva beban/perpanjangan tipikal untuk bahan non logam elastis ditunjukkan pada Gambar (a), dan contoh bahan tersebut adalah polietilen.
(b) Kurva beban/perpanjangan tipikal untuk material getas ditunjukkan pada Gambar (b), dan contoh dari material tersebut adalah besi cor.
(c) Kurva beban/perpanjangan tipikal untuk material ulet ditunjukkan pada Gambar (c), dan contoh dari material tersebut adalah baja ringan.

Referensi: Mechanical Engineering Principles, John Bird and Carl Ross

Leave a comment